Sebagai tindak lanjut dari ujian hasil riset Saudari Pingkan C. B. Rumondor, pada 21 Juli 2022 diadakan ujian promosi untuk memperoleh gelar doktor dari promovenda di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
Saudari promovenda mengangkat judul disertasi, “Peran Stres Eksternal, Dyadic Coping, Attachment dan Ideologi Peran Gender dalam Memprediksikan Kepuasan Pernikahan Pasangan Bekerja Berpendidikan Tinggi di Perkotaan.”
Berikut ini adalah sejumlah dokumentasi dari kegiatan dimaksud.
Pada 18 Juli 2022, saya sebagai representasi Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) menyampaikan eksposur tentang integrasi upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan orangtua/pengasuh dan anak dalam pencegahan dan respon kekerasan seksual pada anak.
Semoga sinergi ini membuahkan hasil yang bermanfaat dalam rangka perlindungan anak di tingkat nasional.
Update 28 Juli 2022: RapatTimHIMPSI
Update 29 Juli 2022: RapatTimHIMPSI– Wahana Visi Indonesia dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak – Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak atas Pengasuhan dan Lingkungan (Ibu Rohika Kurniadi Sari, S.H., M.Si.)
Update 4 Agustus 2022: Instrumentasi Penelitian, Penyusunan Alat Ukur Penelitian
Update 11 dan 24 Agustus 2022: TryOut Instrumen Penelitian bersama Orangtua, Anak, dan Enumerator
Melakukan pengujian kepada Calon Doktor Ilmu Psikologi, Rahmanto Kusendi Pratomo, di Fakultas Psikologi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, untuk proposal disertasinya, pada Senin, 4 Juli 2022, yang mengangkat perilaku pro-lingkungan pada pemukim wilayah kumuh di Jakarta.
Susunan tim penguji:
Tim Penguji :
Prof. Dr. phil. Hana R. G. Panggabean, Psikolog (Penguji 1)
Dr. Angela Oktavia Suryani, M.Si (Penguji 2)
Dr. Juneman Abraham, S.Psi., M.Si (Penguji 3)
Proposal Disertasi ini dihasilkan atas kerja sama antara Calon Doktor dengan:
Prof. Dr. Benedicta P. Dwi Riyanti, M.Si., Psikolog (Dosen Pengampu Mata Kuliah)
Dr. Clara R. P. Ajisuksmo, MSc., Psikolog (Dosen Pengampu Mata Kuliah)
Di dalam berbagai lembaga tersebut juga tersebar Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH) yang memuat peraturan perundang-undangan dan naskah akademiknya.
Masalahnya, belum ada ekosistem yang dapat menghubungkan secara efektif antara riset yang ada, naskah akademik yang hendak dibuat, dan kebijakan publik.
Padahal keterhubungan inilah yang merupakan jantung dari kebijakan publik berbasis sains yang selama ini diidamkan.
Di beberapa negara seperti Inggris, misalnya, terdapat Altmetric yang mulai mampu mengidentifikasi dokumen kebijakan mana saja yang melakukan pengutipan hasil riset.
Saya juga telah mengusulkan dibangunnya sebuah Repositori Kebijakan Nasional guna memfasilitasi kesinambungan antara tiga poin tersebut. Repositori kebijakan ini bisa dilengkapi dengan teknologi kecerdasan buatan untuk memetakan apakah dokumen kebijakan publik di level nasional sudah berlandaskan riset.
Dalam RUU Pendidikan dan Layanan Psikologi (dahulu: RUU Praktik Psikologi), kiprah psikologi Indonesia dalam berkontribusi terhadap teori dan praktik psikologi korupsi, tampak dalam Naskah Akademik RUU Praktik Psikologi versi kedua (Februari, 2021) yang didokumentasikan oleh DPR RI, sebagai berikut:
Pada 11 Juni 2022, saya diundang untuk memberikan kata sambutan terhadap kegiatan Himpunan Mahasiswa Psikologi BINUS University bertajuk Effective Self-Healing: Dealing with Post-Pandemic Stress.
Beberapa poin sambutan yang saya sampaikan adalah:
Kita berharap bahwa periode ini memang merupakan indikasi post-pandemic (pasca pandemi), walau tetap harus waspada dengan kehadiran virus Corona subvarian BA4 dan BA5 yang sudah terdeteksi di Bali.
Sektor ekonomi yang pernah terpukul habis-habisan mulai bangkit lagi. Masalah psikologis sosial tentu tidak terlepas dari pemasalahan ekonomi yang mendera sebagian dari kita, misalnya orangtua mahasiswa yang terkena PHK, penurunan gaji, dan sebagainya.
Pada bulan Mei 2022, Kemenkes mengumumkan statistik angka kejadian gagasan bunuh diri (suicide ideation) yang cukup mengkhawatirkan, sebagai berikut: “‘Masalah bunuh diri sebagai contoh, di 5 bulan awal pandemi COVID-19 datang, survei mengatakan bahwa 1 dari 5 orang di Indonesia usia 15 sampai 29 tahun terpikir untuk mengakhiri hidup. Selanjutnya 1 tahun pasca pandemi oleh survei yang berbeda didapatkan data 2 dari 5 orang memikirkan untuk bunuh diri. Dan sekarang di tahun awal 2022 itu sekitar 1 dari 2 orang yang memikirkan untuk mengakhiri hidup,” kata dr. Hervita. Event AKSI 2022 dengan tema Self-Healing dengan demikian sangat diapresiasi karena tepat waktu menanggapi masalah ini. Saya sendiri terlibat dalam sebuah gerakan sosial Inisiatif Pencegahan Bunuh Diri Nasional.
AKSI 2022 berperan dalam menyajikan berbagai intervensi yang terbukti efektif secara ilmiah untuk mengatasi persoalan masalah kesehatan jiwa, baik dari sisi kesehatan, psikologis, maupun budaya.
Pada tingkat nasional tersedia hotline Sehat Jiwa (SEJIWA), yaitu 119 extension 8. Saya pun terlibat dalam Layanan Konsultasi Psikologi Sehat Jiwa, yang di-endorse oleh sejumlah Kementerian/Lembaga dan asosiasi profesi psikologi, seperti Kantor Staf Presiden (KSP), Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, dan Himpunan Psikologi Indonesia. Mahasiswa Psikologi BINUS dapat memanfaatkannya ketika mencari bantuan psikologis, di samping memanfaatkan layanan konseling yang disediakan oleh Student Affairs & Community Development, BINUS University.
Mari kita mewaspadai gejala palsu akibat self-diagnose yang tidak tepat. Saya pribadi pernah berbicara panjang-lebar secara mendalam mengenai diagnosis diri (self-diagnose): Apakah boleh?. Jangan sampai sedikit-sedikit Self-Healing. Jika salah diagnosis, maka bisa salah treatment (perlakuan). Self-diagnose belakangan banyak diselebrasi oleh para ‘seleb, influencer’ untuk memperoleh berita dan panggung; sehingga mewabah di kalangan anak muda sebagai praktik tanpa kekritisan. Akibatnya, merasa mengalami gangguan, luka, dsb, dan merasa bahwa treatment-nya adalah self-healing. Padahal, boleh jadi yang dialami oleh mahasiswa adalah problem adaptasi dalam menghadapi berbagai tantangan (seperti tantangan perkuliahan, dan tugas-tugas, ujian, dsb yang sebenarnya adalah hal yang wajar). Dengan demikian, boleh jadi yang dibutuhkan BUKAN self-healing melainkan Self-Management. Butuh pengelolaan diri, perencanaan (planning), dan sejenisnya; bukan self-reward seperti cuti liburan ke Bali 6 bulan; kalau demikian, kapan kuliah bisa selesai?
Pada fase tertentu, jika sudah ‘selesai’ self-healing (jika memang dibutuhkan), jangan lupa untuk healing orang-orang di sekitar, khususnya mereka yang morat-marit secara ekonomi, miskin, marjinal, terpinggir, mengalami kecacatan, dsb, yang perlu diprioritaskan untuk dibantu.
Rekognisi dari sistem pengindeks seperti Scopus, memang bukan tujuan; melainkan instrumen untuk mencapai visibilitas, keilmiahan (state of the art), dan kebermanfaatan jurnal.
Untuk itu, cara-cara yang ditempuh menuju indeksasi wajib merupakan langkah-langkah yang etis, tidak melanggar integritas akademik.
Sebagai Reviewer Penelitian Nasional (RPN) Bersertifikasi, dengan kualifikasi Certified International Research Reviewer (CIRR),pada tahun 2022, saya kembali memperoleh amanat dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi/Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat untuk melakukan seleksi substansi terhadap berbagai proposal program penelitian yang diunggah oleh para dosen Indonesia melalui Simlitabmas Kementerian Dikbudristek RI.
Sebelumnya, pada tahun 2019 (Penelitian Tesis Magister/PTM, Penelitian Disertasi Doktor/PDD, dan Penelitian Dosen Pemula/PDP) serta 2020 (Penelitian Dosen Pemula), saya dipercaya untuk mengemban amanat serupa. Kali ini (2022), saya diminta untuk me-review 151 (seratus lima puluh satu) proposal penelitian dosen pemula (skema PDP) juga PDUPT/Penelitian Dasar Unggulan Perguruan Tinggi.
Semoga bermanfaat untuk masyarakat Indonesia dengan topangan riset-riset bermutu hasil pertimbangan Tim Pelaksana Seleksi Substansi!
Sebagai kelanjutan dari kegiatan sebagai Editorial Board Jurnal ELIGIBLE dari LL Dikti Wilayah III (atau: Dikti Monas) dan pendampingan akreditasi jurnal ilmiah di lingkungan LL Dikti Wilayah III, saya menghadiri pertemuan pada 8 Juni 2022 dengan agenda pergantian Chief dan Managing Editor, serta penyusunan peta jalan jurnal ini, yang dipimpin langsung oleh Kepala Lembaga, Ibu Dr. Ir. Paristiyanti Nurwardani, M.P.
Dalam kesempatan ini, Ibu KaLem memberikan banyak motivasi serta memperlihatkan komitmen yang besar untuk menjadikan jurnal-jurnal dalam binaan LL Dikti Wilayah III menjadi bermanfaat dan bereputasi setidaknya untuk 27.000 dosen di perguruan tinggi dalam lingkungan lembaga, hingga meluas dengan tagline, “Dari Jakarta Untuk Indonesia”, “Dari Jakarta Untuk Dunia”.
Setelah pada tahun 2020, saya berbagi mengenai Sekolah Positif dan Pendidikan Positif, pada 3 Juni 2022, saya memperoleh amanat dari Fakultas Psikologi, Universitas Kristen Maranatha, Bandung, Jawa Barat, untuk sharing tentang Positive Psychology Practice – Dilemma and Ethics khususnya dalam konteks Pengembangan Komunitas (Community Development), melalui Zoom. Hadir para mahasiswa dan dosen, lebih dari 100 peserta.
Memang
sudah waktunya, di era Sains Terbuka (Open Science) ini, hal-hal yang
tidak perlu “ditutup”, ya, dibuka saja, seperti misalnya nama Penyunting
Penelaah / Mitra Bestari / Reviewer untuk tiap-tiap artikel yang di-review.
Hal ini sudah diterapkan pada Jurnal Frontiers in Psychology.
Berikut ini adalah contoh penampakannya:
Lebih
bagus lagi jika menerapkan Open Peer Review (Penelaahan
Terbuka).
Panduan
Layanan Psychological First Aids (PFA)/Pertolongan Psikologis
Pertama — Jarak Jauh
*Adaptasi
berbahasa Indonesia untuk konteks Indonesia oleh Himpunan Psikologi Indonesia
(HIMPSI) atas dokumen, sbb: Copyrighted material with permission of IFRC (2020): IFRC (International
Federation of Red Cross and Red Crescent Societies) Reference Centre for
Psychosocial resources. Remote Psychological First Aid during the COVID-19
outbreak. Interim guidance — March 2020. Retrieved from: https://reliefweb.int/sites/reliefweb.int/files/resources/IFRC-PS-Centre-Remote-Psychological-First-Aid-during-a-COVID-19-outbreak-Interim-guidance.pdf .
Penerjemah/Translator (31 Mar. 2020): Dr. Seger Handoyo (Ketua Umum
Himpunan Psikologi Indonesia) dan Dr. Juneman Abraham (Ketua Kompartemen Riset
dan Publikasi, Himpunan Psikologi Indonesia).
Tim
Sains Terbuka Indonesia turut berpartisipasi dalam Jon Tenants Memorial
Day, pada 9 April 2021.
Sumber
presentasi Set Them Free: http://bit.do/SetThemFree
Saya
menyampaikan pandangan tentang warisan Jon Tennant, sebagai berikut:
Thank
you, Erwin.
Hi
friends! I am Juneman Abraham.
I am
the Head of Research & Publication Division of the Indonesian Psychological
Association,
I am
also an Associate Professor of Social Psychology at Bina Nusantara University
in Jakarta, Indonesia
Jon was
an advocate of open science who, paradoxically and interestingly, constantly
did self-criticism of the concept and movement of open science.
The
open science that he formed, developed, and socialized is a true open
science, which is beautifully protected from the “counterfeit open
science”-deriving from current practices of neoliberalism.
Let us
reflect on one of his last articles entitled Fixing the Crisis State of
Scientific Evaluation. One of his most important legacy is his political
insistence that we need to “police the police”, we need to “police the metric
vendors” by imposing our own regulation to them — based on
what we value most about science and society.
He also
strongly reminds us to approach the knowledge economy differently by
fostering a more compassionate, dialogical, catch-all, and
bullying-free research culture.
Materi
berikut ini saya terima dari Prof. Sundani Nurono pada Jumat, 2 April 2021,
dalam acara penyampaian filosofi Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).
Eksposur
Prof. Sundani mengenai posisi seharusnya Pengabdian kepada Masyarakat (PkM)
dalam Perguruan Tinggi sangat saya apresiasi, hingga saya unggah di YouTube
berupa Video di bawah ini.
Prof.
Sundani dari Institut Teknologi Bandung merupakan Pembina PKM yang sangat saya
segani sejak saya mengikuti BIMTEK PKM tahun 2018 di Universitas Bina Darma, Palembang.
Paparan
Prof. Sundani tampaknya senada dengan paparan Prof. Enoch Markum dari
Universitas Indonesia, dalam Twitter berikut ini; hanya saja, perspektif kedua
Guru Besar ini memiliki kekhasan masing-masing. Yang menarik, Prof. Sundani
menggunakan dimensi spiritualitas dalam menjelaskan gejala
yang beliau prihatinkan — yang beliau sebut sebagai “Demam Sangkar
Tridarma Perguruan Tinggi”.
Di
samping itu, beliau menggunakan perspektif antar/inter (between) bidang
Tridarma untuk “menekan” riset masuk ke Pengabdian kepada Masyarakat (Beliau
mensugesti agar Darma Pengabdian kepada Masyarakat — Mercusuar-nya
Perguruan Tinggi — diperbesar menjadi minimal 30%).
Hal ini
dapat melengkapi masukan-masukan Tim Sains Terbuka Indonesia selama ini yang
terfokus pada intra (within)
darma Riset dan Publikasi.
Aksi-aksi between dan within bidang-bidang
Tridarma ini patut menjadi sebuah gerakan bersama, tidak lain untuk
meningkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia melalui lembaga pendidikan
tinggi. By the way, pendekatan berbasis antar/inter-Tridarma
sebenarnya juga sudah saya ungkapkan dalam acara Rock The Talk: Sejalan
dengan “hukum kekekalan energi”, jika satu darma menyusut, ia pasti
menggelembung di darma yang lain. Sebaliknya bisa terjadi, bila
seorang dosen sedang kurang performed dalam riset, boleh
jadi — biasanya — ia performed dalam
Pengembangan Masyarakat atau “ComDev” (community development), yang di
Universitas Bina Nusantara terbagi menjadi dua bagian besar, yaitu (1)
Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang tak berbayar, dan (2) Pelayanan
Profesional kepada Masyarakat (Professional service)
yang berbayar.
Materi
kedua dan ketiga berikut ini saya peroleh dari seorang rekan di WhatsApp
Group Neuronesia, pada 4 April 2021. Apakah Anda dapat
menemukan benang merah dari ketiga materi ini?
Bagaimana
jika resonansi semakin kuat, karena pada 30 Maret 2021, kami juga telah
menerbitkan sebuah tulisan, yang menekankan hal senada?
Mengenai
kepengaran karya ilmiah/karil, saya bicarakan pada 20 Januari 2021. Saya
menyampaikan tentang perbedaan (dan juga irisan) antara Authorship dan Contributorship. Bahwa
belum adanya kesepakatan akan hal ini akan menimbulkan “kekacauan” dalam dunia
akademik kita; sampai-sampai seorang kolaborator dapat bertukar
posisi dengan seorang plagiator.
Pada 23
Desember 2020, saya berbicara dalam sebuah forum bertajuk Darurat
Plagiat. Saya berbicara khusus mengenai apa dan bagaimana ANJANI (Anjungan
Integritas Akademik).
Berikut
adalah tautan materinya:
Ini
adalah flyer dari kegiatan ini:
Mengenai Integritas
Akademik, sebenarnya sudah saya bicarakan juga jauh hari sebelumnya,
sepanjang 2019, ketika mendapat penugasan dari Kementerian RistekDikti.
Berikut
ini adalah tautan materinya:
Di
samping itu, pada 3 Juli 2020, saya berbicara hal yang lebih luas lagi,
yakni Isu Etika dalam Penelitian, di mana saya menekankan
tentang pentingnya penyelesaian dilema etis secara rasional sebagai bagian dari
Pendidikan Etika.
Meeting Tim International Scientific CommitteeAssociation
of Behavioural Researchers on Asians/Africans (ABRA) atau
Persatuan Penyelidik-Penyelidik Perilaku Orang Asia/Africa, 16
Desember 2020.
The government’s rhetoric of Indonesian resurgence is one of economic and health recovery from the current disruptive pandemic. However, this rhetoric has not been matched in reality, as the recovery focus and fulfillment have been heavily slanted towards the economic sphere. There is a need for a policy which could sustainably alleviate both economic and […]
Matching Fund — Manajemen KeuangannyaWorkshop Pengelolaan Keuangan untuk Program Matching Fund Kedaireka dari Kemendikbudristek, berlangsung pada 26 hingga 29 Januari 2023.
Pada 5–9 Oktober 2022 (2 hari daring, 3 hari luring), saya mengikuti seleksi Reviewer Dewan Pendidikan Tinggi (DPT) untuk Hibah Kompetisi Kementerian Dikbudristek, dengan agenda:Skema Program Kompetisi Kampus Merdeka dan Lesson LearntShow case kemitraan DUDI (Dunia Usaha Dunia Industri) dan Perguruan TinggiSkema Matching Fund (MF) DIKTI dan lesson learntSkema Penelitian dan PKM DIKTIUpdate Oktober 2022: Terpilih sebagai Reviewer Dewan […]
Menguji Mahasiswa SkripsiPada 4 Agustus 2022, saya bersama Bapak Muhamad Nanang Supryogi menguji mahasiswa yang berkarya sebagai Suster, yakni Sr. Agnes br. Sinurat atau Suster Kallista, yang mengangkat topik skripsi Kesejahteraan Psikologis Suster Berkaul Sementara di Tarekat X Dalam Penghayatan Spiritualitas Imago Dei. Sidang skripsi ini berlangsung dengan diskusi kritis, namun santai dan penuh kegembiraan.
Proyek Jatayu merupakan kompetisi menulis dengan tema bulanan yang dianggap cukup penting dengan harapan dapat memberikan sumber bacaan yang bagus dan kredibel kepada para pengunjung Wikipedia bahasa Indonesia.
Pada 25 Juni 2022, saya melaksanakan amanat dari LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) Psikologi Indonesia untuk melaksanakan uji kompetensi sebagai Asesor dalam skema Perancang dan Fasilitator Pengembangan Komunitas, bertempat di Tempat Ujian Kompetensi Mandiri — Fakultas Psikologi, Universitas Surabaya, Jawa Timur.Update Agustus 2022: Asesmen di Tempat Ujian Kompetensi Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro (UNDIP)
Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) menyelenggarakan beasiswa Tahap 1, diantaranya untuk skema-skema:Doktor Dalam Negeri Beasiswa PNS/TNI/POLRIMagister Dalam Negeri Beasiswa PNS/TNI/POLRIMagister Luar Negeri Beasiswa Perguruan Tinggi Utama Dunia (PTUD)Sejumlah sejawat dosen dan psikolog serta saya memperoleh amanat sebagai Reviewer/Penilai/Pewawancara Akademis dan Psikologi.Semoga bermanfaat dalam meningkatkan mutu sumber daya manusia Indonesia.Update: Oktober 2022 — Tahap 2
Pertama, sebagai Reviewer Penelitian 2022 untuk Skema Penelitian Dosen Pemula (PDP) dan Penelitian Dasar Unggulan Perguruan Tinggi (PDUPT). Total 154 Proposal.Update: Desember 2022, melakukan Evaluasi Keberlanjutan Penelitian Tahun Usulan 2021, Pelaksanaan 2022; serta Tahun Usulan 2022, Pelaksanaan 2022. Total ada 48 pelaksanaan penelitian yang dinilai potensi keberlanjutannya, dalam skema PDUPT, PTUPT, Penelitian Dasar Kompetitif Nasional […]
Siasat Berkegiatan Rawan Kerumunan agar Tetap Aman Perbincangan tentang psikologi penggemar dalam kaitan dengan perilakunya dalam situasi pertunjukan atau pun konser. Dikutip dari Kompas, 9 November 2022 Agar tak tersiksa, apalagi terluka sampai hilang nyawa saat berdesak-desakan dalam kerumunan, seperti waktu nonton konser, sejumlah orang bersiasat. Ada yang menjauhi tribune, memastikan tubuh fit, dan mematuhi […]
Hasil penelitian Juneman Abraham bernuansa Psikologi Perkotaan (Urban Psychology) yang berjudul Psychological Factors Motivating the Intention to Utilize Mass Transport Vehicles (Faktor Psikologis yang Memotivasi Niat Menggunakan Kendaraan Angkutan Massal) yang terbit di ANIMA Indonesian Psychological Journal, 30(3), 117-126 menjadi bahan kajian Harian Kompas tanggal 3 Februari 2022 dengan tajuk Kesetiaan Pengguna Angkutan Umum. The post […]
Pengurus Pusat Himpunan Psikologi Indonesia 2018-2022Dalam Kepengurusan ini, saya sebagai Ketua Kompartemen Riset dan PublikasiHingga saat ini, kira-kira 14 tahun saya menjadi Pengurus HIMPSI. The post Pengurus Pusat HIMPSI 2018-2022 appeared first on Juneman Abraham ~ psikolog sosial.
Pada 15 dan 16 Oktober 2022, saya mengikuti kegiatan RCC Asesor Kompetensi Badan Nasional Sertifikasi Profesi yang diselenggarakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Psikologi Indonesia, bertempat di Ubaya Training Center Trawas, Jawa Timur. Sebelumnya, saya telah mengikuti Refreshment Asesor pada tanggal 2-3 Oktober 2021 (tahun lalu) dan Upgrading Asesor pada tanggal 13-14 Agustus 2022 (tahun […]
Pada 19 Agustus 2022, saya berbicara di Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang, mengenai Penulisan Artikel Ilmiah Terindeks SCOPUS. Judul tersebut kurang dapat saya pahami karena dalam kenyataannya kasus-kasus yang terjadi pada indeksasi global, termasuk Scopus, seperti jurnal predator, jurnal terbajak (hijacked), jurnal discontinued, dan sebagainya, menunjukkan bahwa Kita harus selalu kembali pada […]
Pada 15 Agustus 2022, saya mengisi Diskusi Panel di AIESEC in BINUS dengan payung topik besar Balancing between Physical Health and Mental Health (Menyeimbangkan Kesehatan Fisik dan Kesehatan Mental). Kegiatan ini merupakan rangkaian SDG Level Up, di mana salah satu tujuan (nomor 3) dari SDG adalah Good Health and Wellbeing. Berdasarkan prospektus yang saya terima, […]
Saya mengikuti Bandung Critical Psychology Conference 2022 pada 4 Agustus 2022 (yang diselenggarakan oleh Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran), juga International Short Course on Decolonizing Psychologies, 8-9 Agustus 2022 (yang diselenggarakan oleh Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan). “Ko-insiden” tersebut bukanlah sebuah kebetulan, dan bagi saya sangat berharga untuk diikuti. Semoga keikutsertaan saya dan rekan-rekan yang peduli […]
Pada 26 Juli 2022, bersama Prof. Dr. Cholichul Hadi dari Universitas Airlangga, saya membincangkan Psikologi Perkotaan atas undangan Panitia SEA-AFSID 2022 (Southeast Asia Academic Forum for Sustainable Development). Kegiatan ini sekaligus merupakan pre-event dari Studium Generale di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Abdul Haris. The post Membincangkan Psikologi Perkotaan appeared first on Juneman Abraham ~ […]
Dalam konteks ini, saya menyusun mata kuliah di BINUS University, sebagai berikut: Social Psychology, Psychology of Public Policy, Urban Psychology, dan Psychoethics (Psikoetika), dengan penyampaiannya di kelas mengikuti prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka untuk aplikasinya di Perguruan Tinggi. The post Menyusun Kurikulum Merdeka Psikologi Sosial appeared first on Juneman Abraham ~ psikolog sosial.