Prokrastinasi atau Penunda-nundaan, “Kalau bisa esok (lusa), mengapa harus sekarang?”
Seorang mahasiswa S2 Profesi Psikologi bertanya kepada saya mengenai alat ukur prokrastinasi berbahasa Indonesia yang bisa digunakan untuk kepentingan psikodiagnosis dan konseling.
Selanjutnya, berdasarkan teori persepsi diri (Daryl Bem, 1972) saya melakukan refleksi atas riset-riset dan kajian yang pernah saya bersama teman-teman lakukan terkait topik prokrastinasi ini.
Ternyata, saya dkk. sempat menghasilkan 3 tulisan mengenai prokrastinasi, yakni:
BERITA BINUS : BINUS UNIVERSITY Naik Peringkat di UI Greenmetric 2024
Copy and paste this URL into your WordPress site to embed
Copy and paste this code into your site to embed