Sebagai seorang yang turut mengembangkan kompetensi psikologi indigenos, salah satu hal yang saya kemukakan dalam acara bedah buku ini, adalah apabila pemahaman budaya dianggap penting oleh Program Studi/Jurusan/Fakultas Psikologi, bukan sebagai pemanis dalam Pembahasan/Diskusi Artikel Hasil Riset, maka penting juga untuk membangun kompetensi kultural di dalamnya, bukan hanya ahli melakukan penelitian/riset psikologi bermuatan budaya saja. Saya mengambil contoh yang saya alami sendiri dari Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya Jakarta, di mana saya berkesempatan mengikuti pembangunan kapasitas dalam bidang rektorika antarbudaya (intercultural rethorics) selama 30 jam bersama Prof. Dr. Stefan Kammhuber.

BERITA BINUS : Mahasiswa Japanese Popular Culture BINUS University Raih Prestasi Global di Kyoritsu Japanese Experience Contest 2025

Sebagai seorang yang turut mengembangkan kompetensi psikologi indigenos, salah satu hal yang saya kemukakan dalam acara bedah buku ini, adalah apabila pemahaman budaya dianggap penting oleh Program Studi/Jurusan/Fakultas Psikologi, bukan sebagai pemanis dalam Pembahasan/Diskusi Artikel Hasil Riset, maka penting juga untuk membangun kompetensi kultural di dalamnya, bukan hanya ahli melakukan penelitian/riset psikologi bermuatan budaya saja. Saya mengambil contoh yang saya alami sendiri dari Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya Jakarta, di mana saya berkesempatan mengikuti pembangunan kapasitas dalam bidang rektorika antarbudaya (intercultural rethorics) selama 30 jam bersama Prof. Dr. Stefan Kammhuber.

BERITA BINUS : Peran Inovasi Bioteknologi BINUS University dalam Mendukung SDG’s melalui Eco-Enzyme dan Kompetisi Inovasi Siswa

Bedah Buku Psikologi Indigenos (2021)

Sebagai seorang yang turut mengembangkan kompetensi psikologi indigenos, salah satu hal yang saya kemukakan dalam acara bedah buku ini, adalah apabila pemahaman budaya dianggap penting oleh Program Studi/Jurusan/Fakultas Psikologi, bukan sebagai pemanis dalam Pembahasan/Diskusi Artikel Hasil Riset, maka penting juga untuk membangun kompetensi kultural di dalamnya, bukan hanya ahli melakukan penelitian/riset psikologi bermuatan budaya saja. Saya mengambil contoh yang saya alami sendiri dari Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya Jakarta, di mana saya berkesempatan mengikuti pembangunan kapasitas dalam bidang rektorika antarbudaya (intercultural rethorics) selama 30 jam bersama Prof. Dr. Stefan Kammhuber.

BERITA BINUS : Binusian Jadi Satu-satunya Mahasiswa Indonesia Di Burgundy School of Business Prancis Lewat Program Compulsory Study Abroad Global Class BINUS University