Komite Etik

Komite etik, khususnya Komite Etik Penelitian, tidak hanya mengawal kualitas etis dari substansi dan prosedur penelitian, melainkan juga mengantisipasi dampak etis penelitian terhadap kesejahteraan masyarakat.

Oleh karenanya, persyaratan Anggota Komite Etik hendaknya diperhatikan dengan sungguh-sungguh. Sebagai contoh, Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 42 Tahun 2018, menyebutkan bahwa persyaratan anggota komite etik adalah: a. tidak pernah melakukan perbuatan tercela; b. sehat jasmani dan jiwa; c. memiliki pengetahuan dan/atau pengalaman bekerja di bidang etik dan/atau hukum; d. mengikuti pelatihan etik dan hukum rumah sakit; e. bersedia bekerja sebagai anggota Komite Etik dan Hukum; dan f. memiliki kepedulian dan kepekaan terhadap masalah etik, hukum, sosial lingkungan dan kemanusiaan.

Komite Etik juga perlu bekerja secara transparan, minimal dapat diakses publik nama-nama Ketua dan Anggotanya serta cara kerjanya. Sayangnya, masih ditemukan Komite Etik yang tidak diketahui susunan anggotanya, padahal menarik biaya juga.

Image source: http://irb.ucsf.edu/sites/hrpp.ucsf.edu/files/word-cloud-ucsf.png

Pengembangan Jurnal Integritas

Berpartisipasi sebagai mitra bestari dalam diskusi pengembangan Integritas : Jurnal Antikorupsi terbitan Komisi Pemberantasan Korupsi RI.

Dalam gambar berikut ini, kami sedang menyimak arahan dari Bapak Laode M. Syarif selaku Editor-in-Chief jurnal ini.

Diskusi berlangsung pada 15 Desember 2020.

Membicarakan Ketahanan Keluarga di Masa Pandemi

Setelah pada awal 2020, saya memberikan pendapat mengenai RUU Ketahanan Keluarga, pada akhir 2020, tepatnya 5 Desember, saya bersama rekan-rekan di Pusat Penelitian DPR RI membahas pada tingkat yang lebih mikro, yakni ketahanan keluarga Muslim Indonesia di masa pandemi Covid-19.

Kita sepakat bahwa ketahanan keluarga (family resilience) dan kepuasan pernikahan (marital wellbeing) perlu diperkuat, namun syarat-syarat psikososialnya perlu kita perhatikan secara seksama.

Amanat sebagai Penilai Substansi Proposal Penelitian

Pada 2020 ini, Alhamdulillah, saya kembali memperoleh amanat sebagai bagian dari tim Reviewer Nasional Substansi Proposal Penelitian Kompetitif pada Kementerian Ristek/BRIN, setelah sebelumnya pada 2019 saya menerima amanat serupa. Kali ini, saya dipercayai 93 proposal penelitian nasional untuk di-review. Semoga hasil telaah bermanfaat untuk para peneliti di Indonesia.

Review Penelitian Nasional Skema Penelitian Dosen Pemula (PDP), juga sebagai penilai kemajuan dan penilai luaran.

Membimbing Calon Doktor

Setelah menguji calon doktor di Universitas Airlangga, kali ini saya ikut membimbing calon doktor di program DCS BINUS University (Doctor of Computer Science), bersama Prof. Edi Abdurachman dan Dr. H.L.H. Spits Warnars, pada 12 November 2020.

Perkembangan publikasi: Personnel System Development with Integrated Military Education Information System (MEIS) in Supporting the Personnel Position and Career (Pengembangan Sistem Kepegawaian dengan Sistem Informasi Pendidikan Militer Terpadu (MEIS) dalam Mendukung Jabatan dan Karir Personil Milter)

Kami tengah melakukan riset tentang pengembangan pola karier dan penempatan jabatan personel TNI Angkatan Laut, dengan menggunakan 2 (dua) pendekatan keilmuan, yaitu psikologi dan sistem informasi.

Update (9 Februari 2021): Kolokium Tahap II

Update (10 Juni 2021): Kolokium Tahap III

Update (7 Juli 2021): Bimbingan Disertasi Pra-Sidang Proposal

Update 30 Agustus 2021: Sidang Proposal Disertasi

Self-diagnose (Diagnosis Diri): Is It Good?

Dalam rangka kampanye kesehatan jiwa, Dr. Juneman Abraham berbicara mengenai Self-diagnose yang mengalami pergeseran dari praktik medik menjadi praktik sosial. Guna memperoleh pemaparan yang utuh dari Dr. Abraham dalam ajang PsyClub, 7 November 2020, silakan menghubungi pembicara. Salam Berdaya dan Sehat Mental!

Mengenai Pembicara:

Dr. Juneman Abraham adalah Psikolog Sosial dan Associate Professor di Universitas Bina Nusantara (BINUS) dalam bidang Psikologi Perkotaan, Psikologi Kebijakan Publik, dan Psikoinformatika. Merupakan Ketua Kompartemen Riset & Publikasi, Pengurus Pusat Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI), serta Asesor Kompetensi Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Psikologi Indonesia dalam bidang Perancangan dan Fasilitasi Pengembangan Komunitas. Menjadi mitra bestari Jurnal Anima – Universitas Surabaya, Jurnal Integritas – Komisi Pemberantasan Korupsi, Jurnal Aspirasi – DPR RI, serta Journal of Social and Political Psychology (JSPP). Melakukan berbagai penelitian serta memberikan seminar dan workshop mengenai Kedirian (Selfhood), diantaranya Kenyataan Diri, Pengelolaan Diri, Konstruksi Diri, Kepalsuan Diri, Perubahan Diri dan Perubahan Sosial, serta Diri Eksistensial, baik di lembaga pendidikan maupun di lembaga bisnis. Pernah menjabat sebagai Sekjen Asosiasi Psikologi Asia (APsyA) serta merupakan anggota dari World Association of Personality Psychology (WAPP).