Di era pascapandemi, pengumandahan tidak lagi harus meninggalkan tanggung jawab utama di institusi sumber/asal (perguruan tinggi sumber/PERTISUM), melainkan dapat dilakukan secara hybrid dan sinergis dengan profesi primer dalam memberikan kepakaran kepada perguruan tinggi sasaran/PERTISAS. Hal ini tampak dalam pengalaman Dr. Juneman Abraham sepanjang bulan September hingga November 2022.
Secara sederhana, krisis replikasi adalah temuan ilmiah yang dilakukan peneliti pendahulu kita tidak sesuai dengan apa yang kita temukan dalam penelitian kita.
Itu baru satu penelitian yang “gagal” kita replikasi hasilnya. Bagaimana jadinya jika banyak penelitian-penelitian yang ketika diteliti ulang hasilnya berbeda dengan temuan sebelumnya?
Nah, inilah yang menjadi krisis karena ternyata banyak ditemukan penelitian yang “gagal” direplikasi itu tadi.
1. Mengapa replikasi itu penting dalam penelitian? 2. Apa saja yang menjadi sebab bahwa penelitian itu gagal untuk direplikasi? 3. Apa artinya replikasi penelitian untuk Dosen dan Peneliti Indonesia?
Jawabannya di Kajian Publikasi Ilmiah PSPI Seri 4 bersama narasumber Juneman Abraham sebagai Ketua Peneliti PSPI (Pusat Studi Publikasi Ilmiah) dan Ketua Kompartemen Riset dan Publikasi Himpunan Psikologi Indonesia yang diselenggarakan pada hari Selasa, 31 Agustus 2021 pukul 15.30 WIB melalui zoom meeting.
Menjadi narasumber pada acara Seminar Riset Disain “Kajian Pemanfaatan Repositori Ilmiah Nasional (RIN) Sebagai Sarana Preservasi dan Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual Pada Data dan Publikasi Penelitian: Studi Kasus Kedeputian IPSK LIPI” di lingkungan Kedeputian Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (IPSK – LIPI), pada 30 Maret 2021, via Zoom.
Acara ini terlaksana di bawah supervisi Ibu Prof. Dr. Tri Nuke Pudjiastuti, M.A. dengan moderator Bapak Adzans Sofiawan, dan peneliti (calon analis data ilmiah) Bapak Anggih Tangkas, dkk.
Rock The Talk has invited Dr. Juneman Abraham, S.Psi., M.Si. Lecturer Specialist-S3 Psychology Department, Faculty of Humanities, BINUS University to share his knowledge on how to publish research papers on faculty of humanties.
You may see the show on Binus Research youtube channel with the host of the show Prof. Dr. Tirta N. Mursitama, Ph.D., Vice Rector of Research and Technology Transfer office (Link provided below)
Dalam rangka Hari Kesehatan Sedunia, 7 April 2020 dan Hari Buku Sedunia, 23 April 2020, Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) meluncurkan:
• Buku Seri ke-4 Sumbangan Pemikiran Psikologi untuk Bangsa, berjudul “Psikologi dan Integrasi Bangsa”
• Berkala Psikologi Indonesia Volume 1 Nomer 2, bertema “Akses terbuka (open access) sebagai realisasi gagasan ilmu yang terbuka (open science)”
• Situs https://publikasi.himpsi.or.id, berisikan buku dan terbitan berkala HIMPSI.HIMPSI memiliki dua buah tradisi dalam pengembangan pengetahuan, yakni penulisan buku Seri Sumbangan Pemikiran Psikologi untuk Bangsa dan berkala Psikologi Indonesia.
Apresiasi HIMPSI terhadap pengembangan pengetahuan dikuatkan dengan keputusan HIMPSI mengenai SKP (Satuan Kredit Profesi) Pengembangan Kompetensi Psikologi yang baru saja dikeluarkan. Dalam keputusan tersebut, pengembangan kompetensi Psikologi mencakup kegiatan diseminasi pengetahuan Psikologi.
Peluncuran situs https://publikasi.himpsi.or.id yang dapat diakses bebas untuk dibaca ditujukan untuk mendukung belajar dan bekerja di rumah pada masa tanggap darurat COVID-19 ini. Shannon Nolan, seorang jurnalis multimedia digital, menyatakan bahwa membaca buku elektronik merupakan salah satu satu cara kreatif untuk tetap terhibur selama harus di rumah. Perasaan terhibur akan membawa emosi positif yang dapat meningkatkan imunitas tubuh.
Pembebasan akses terhadap pengetahuan yang tersimpan dalam buku elektronik menjadi salah satu gerakan sosial yang penting untuk “memanusiakan manusia”, di tengah keterbatasan mobilitas kita saat ini.
Atas dasar hal tersebut diatas, HIMPSI meluncurkan buku dan terbitan berkala HIMPSI secara daring, yaitu:
• Buku Seri Sumbangan Pemikiran Psikologi untuk Bangsa, terdiri dari:
o Buku Seri Ke-4: Psikologi dan Integrasi Bangsa
o Buku Seri Ke-3: Psikologi dan Pendidikan dalam Konteks Kebangsaan
o Buku Seri Ke-2: Psikologi dan Teknologi Informasi
o Buku Seri Ke-1: Revolusi Mental: Makna dan Realisasi
• Berkala Psikologi Indonesia, terdiri dari:
o Psikologi Indonesia Vol. 1 No. 1, Menjadi Psikologi yang Relevan
o Psikologi Indonesia Vol. 1 No. 2, Sains Terbuka & Manajemen Talenta
HIMPSI berharap pengambil kebijakan, dosen, peneliti, mahasiswa, serta masyarakat umum dapat memanfaatkannya sebagai bagian dari pembuatan keputusan, pengembangan diri, maupun untuk kepentingan lainnya.
Peluncuran dilaksanakan pada:
Rabu, 8 April 2020, pukul: 15.00 – 17.00 WIB, via Zoom Meeting
Peluncuran dibuka oleh Ketua Umum PP HIMPSI (Dr. Seger Handoyo, Psikolog), dan dilanjutkan pengantar dari Editor Buku Seri Sumbangan Pemikiran Psikologi untuk Bangsa dan Berkala Psikologi Indonesia, yaitu:
• Prof. A. Supratiknya, Ph.D., Psikolog
• Dr. Tjipto Susana, M.Si., Psikolog
• Dr. Juneman Abraham, S.Psi., M.Si.
• Dr. Rahkman Ardi, M.Psych.
Peluncuran juga diisi short speech menarik tentang Psikologi dan Integrasi Bangsa oleh:
• Kepala Dinas Psikologi Angkatan Darat – Brigjen TNI Dr Eri Radityawara Hidayat
• Kepala Dinas Psikologi Angkatan Laut – Laksamana Pertama TNI Drs. Tri Budi Marwanto, M.M., Psikolog
• Kepala Dinas Psikologi Angkatan Udara – Marsma TNI Dr.Drs. Sukmo Gunardi, M.Si., Psikolog
• Kepala Biro Psikologi SSDM POLRI – Brigjen Pol. Yudawan R., S.H., M.H.
• Prof. Dr H Abd. A’la, M.Ag. – Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya Periode 2000 – 2018.
• Shahnaz Safitri, M.Psi., Psikolog – Dosen Fakultas Psikologi UI
Perkataan customer-oriented research setidaknya membawa ingatan saya pada 3 (tiga) buah peristiwa yg pernah saya alami.
Pertama adalah workshop Jurnal Humaniora yang saya ikuti di UGM. Ketua Redaksi waktu itu (sekitar 2013) menyatakan bahwa beliau punya konsen tentang bagaimana publikasi ilmiah dari orang Indonesia tetap juga dapat dinikmati oleh seluas-luasnya masyarakat Indonesia. Di sini menyangkut pula persoalan bahasa. Yang mengesankan saya adalah ungkapan beliau, bahwa meskipun sudah memiliki kiprah publikasi pada tingkat internasional, beliau masih juga menyempatkan diri untuk menulis di jurnal-jurnal ilmiah maupun majalah-majalah yang dianggap ‘kecil’ yang berbahasa Indonesia agar hal-hal yang beliau ketahui turut terjangkau oleh para dosen, mahasiswa, dan awam yang masih juga banyak membaca publikasi yang demikian. Hal ini menurut hemat saya sangatlah inspiratif.
Peristiwa kedua adalah paparan keynote speakerProf Murnizam Hj. Halik di Auditorium Universitas Mercu Buana Jakarta saat konferensi Asosiasi Psikologi Industri dan Organisasi tahun 2013. Beliau memaparkan puluhan contoh artikel jurnal yang dari judul dan abstraknya sudah sangat super-spesialistik serta memuat alur mediasi dan moderasi sejumlah variabel dengan sofistikasi sangat tinggi. Beliau waktu itu bahkan agak ‘menantang’ audiens, siapa sajakah di antara komunitas ilmuwan maupun praktisi PIO yang hadir yang bisa mengerti dan menjelaskan ulang judul dan abstrak tersebut. Tampaknya waktu itu beliau mengkontekskan paparan tersebut dalam rangka aplikabilitas riset untuk memenuhi kebutuhan riil masyarakat ASEAN.
Pengalaman ketiga, adalah membaca ulasan beberapa tahun lalu di Koran Kompas oleh Prof. Dr. Franz Magnis-Suseno, S.J., salah seorang guru besar etika yang paling masyur di Indonesia, mengenai bahwa dalam hal filsafat, masyarakat Indonesia lebih membutuhkan pengembangan filsafat yang ‘generalis’, seperti wawasan tentang bagaimana umumnya pemikiran Karl Marx, bukan pemikiran Marx yang sudah sampai ‘printilan’-nya. Hal ini juga berdampingan, tetapi bukan bermaksud defensif, dengan kenyataan sebagian kesulitan dosen filsafat di Indonesia ‘menembus’ jurnal filsafat papan atas yang tidak sedemikian diikuti diskursusnya oleh kebanyakan dosen-dosen filsafat di Indonesia (tidak pula seperti di beberapa negara maju di mana perkumpulan dlm bidang filsafat cukup pesat berkembang).
Oleh sebab itu, saya menganggap penting bagi kita untuk mempertanyakan ulang, “Siapakah sebenarnya konsumen, dan pemangku kepentingan keseluruhan dari penelitian kita? Bagaimana sebuah ‘customer-attentive research‘ mau didefinisikan dan diupayakan?”. Hal ini patut dijawab selekasnya karena akan menyangkut banyak aspek dari kebijakan perjurnalan kita. [Bandingkan juga dengan tulisan saya baru-baru ini: Pelajaran dari Nobel Laureate tentang Keragaman dalam Penelitian].
Memang
sudah waktunya, di era Sains Terbuka (Open Science) ini, hal-hal yang
tidak perlu “ditutup”, ya, dibuka saja, seperti misalnya nama Penyunting
Penelaah / Mitra Bestari / Reviewer untuk tiap-tiap artikel yang di-review.
Hal ini sudah diterapkan pada Jurnal Frontiers in Psychology.
Berikut ini adalah contoh penampakannya:
Lebih
bagus lagi jika menerapkan Open Peer Review (Penelaahan
Terbuka).
Panduan
Layanan Psychological First Aids (PFA)/Pertolongan Psikologis
Pertama — Jarak Jauh
*Adaptasi
berbahasa Indonesia untuk konteks Indonesia oleh Himpunan Psikologi Indonesia
(HIMPSI) atas dokumen, sbb: Copyrighted material with permission of IFRC (2020): IFRC (International
Federation of Red Cross and Red Crescent Societies) Reference Centre for
Psychosocial resources. Remote Psychological First Aid during the COVID-19
outbreak. Interim guidance — March 2020. Retrieved from: https://reliefweb.int/sites/reliefweb.int/files/resources/IFRC-PS-Centre-Remote-Psychological-First-Aid-during-a-COVID-19-outbreak-Interim-guidance.pdf .
Penerjemah/Translator (31 Mar. 2020): Dr. Seger Handoyo (Ketua Umum
Himpunan Psikologi Indonesia) dan Dr. Juneman Abraham (Ketua Kompartemen Riset
dan Publikasi, Himpunan Psikologi Indonesia).
Tim
Sains Terbuka Indonesia turut berpartisipasi dalam Jon Tenants Memorial
Day, pada 9 April 2021.
Sumber
presentasi Set Them Free: http://bit.do/SetThemFree
Saya
menyampaikan pandangan tentang warisan Jon Tennant, sebagai berikut:
Thank
you, Erwin.
Hi
friends! I am Juneman Abraham.
I am
the Head of Research & Publication Division of the Indonesian Psychological
Association,
I am
also an Associate Professor of Social Psychology at Bina Nusantara University
in Jakarta, Indonesia
Jon was
an advocate of open science who, paradoxically and interestingly, constantly
did self-criticism of the concept and movement of open science.
The
open science that he formed, developed, and socialized is a true open
science, which is beautifully protected from the “counterfeit open
science”-deriving from current practices of neoliberalism.
Let us
reflect on one of his last articles entitled Fixing the Crisis State of
Scientific Evaluation. One of his most important legacy is his political
insistence that we need to “police the police”, we need to “police the metric
vendors” by imposing our own regulation to them — based on
what we value most about science and society.
He also
strongly reminds us to approach the knowledge economy differently by
fostering a more compassionate, dialogical, catch-all, and
bullying-free research culture.
Materi
berikut ini saya terima dari Prof. Sundani Nurono pada Jumat, 2 April 2021,
dalam acara penyampaian filosofi Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).
Eksposur
Prof. Sundani mengenai posisi seharusnya Pengabdian kepada Masyarakat (PkM)
dalam Perguruan Tinggi sangat saya apresiasi, hingga saya unggah di YouTube
berupa Video di bawah ini.
Prof.
Sundani dari Institut Teknologi Bandung merupakan Pembina PKM yang sangat saya
segani sejak saya mengikuti BIMTEK PKM tahun 2018 di Universitas Bina Darma, Palembang.
Paparan
Prof. Sundani tampaknya senada dengan paparan Prof. Enoch Markum dari
Universitas Indonesia, dalam Twitter berikut ini; hanya saja, perspektif kedua
Guru Besar ini memiliki kekhasan masing-masing. Yang menarik, Prof. Sundani
menggunakan dimensi spiritualitas dalam menjelaskan gejala
yang beliau prihatinkan — yang beliau sebut sebagai “Demam Sangkar
Tridarma Perguruan Tinggi”.
Di
samping itu, beliau menggunakan perspektif antar/inter (between) bidang
Tridarma untuk “menekan” riset masuk ke Pengabdian kepada Masyarakat (Beliau
mensugesti agar Darma Pengabdian kepada Masyarakat — Mercusuar-nya
Perguruan Tinggi — diperbesar menjadi minimal 30%).
Hal ini
dapat melengkapi masukan-masukan Tim Sains Terbuka Indonesia selama ini yang
terfokus pada intra (within)
darma Riset dan Publikasi.
Aksi-aksi between dan within bidang-bidang
Tridarma ini patut menjadi sebuah gerakan bersama, tidak lain untuk
meningkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia melalui lembaga pendidikan
tinggi. By the way, pendekatan berbasis antar/inter-Tridarma
sebenarnya juga sudah saya ungkapkan dalam acara Rock The Talk: Sejalan
dengan “hukum kekekalan energi”, jika satu darma menyusut, ia pasti
menggelembung di darma yang lain. Sebaliknya bisa terjadi, bila
seorang dosen sedang kurang performed dalam riset, boleh
jadi — biasanya — ia performed dalam
Pengembangan Masyarakat atau “ComDev” (community development), yang di
Universitas Bina Nusantara terbagi menjadi dua bagian besar, yaitu (1)
Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang tak berbayar, dan (2) Pelayanan
Profesional kepada Masyarakat (Professional service)
yang berbayar.
Materi
kedua dan ketiga berikut ini saya peroleh dari seorang rekan di WhatsApp
Group Neuronesia, pada 4 April 2021. Apakah Anda dapat
menemukan benang merah dari ketiga materi ini?
Bagaimana
jika resonansi semakin kuat, karena pada 30 Maret 2021, kami juga telah
menerbitkan sebuah tulisan, yang menekankan hal senada?
Mengenai
kepengaran karya ilmiah/karil, saya bicarakan pada 20 Januari 2021. Saya
menyampaikan tentang perbedaan (dan juga irisan) antara Authorship dan Contributorship. Bahwa
belum adanya kesepakatan akan hal ini akan menimbulkan “kekacauan” dalam dunia
akademik kita; sampai-sampai seorang kolaborator dapat bertukar
posisi dengan seorang plagiator.
Pada 23
Desember 2020, saya berbicara dalam sebuah forum bertajuk Darurat
Plagiat. Saya berbicara khusus mengenai apa dan bagaimana ANJANI (Anjungan
Integritas Akademik).
Berikut
adalah tautan materinya:
Ini
adalah flyer dari kegiatan ini:
Mengenai Integritas
Akademik, sebenarnya sudah saya bicarakan juga jauh hari sebelumnya,
sepanjang 2019, ketika mendapat penugasan dari Kementerian RistekDikti.
Berikut
ini adalah tautan materinya:
Di
samping itu, pada 3 Juli 2020, saya berbicara hal yang lebih luas lagi,
yakni Isu Etika dalam Penelitian, di mana saya menekankan
tentang pentingnya penyelesaian dilema etis secara rasional sebagai bagian dari
Pendidikan Etika.
Meeting Tim International Scientific CommitteeAssociation
of Behavioural Researchers on Asians/Africans (ABRA) atau
Persatuan Penyelidik-Penyelidik Perilaku Orang Asia/Africa, 16
Desember 2020.
The government’s rhetoric of Indonesian resurgence is one of economic and health recovery from the current disruptive pandemic. However, this rhetoric has not been matched in reality, as the recovery focus and fulfillment have been heavily slanted towards the economic sphere. There is a need for a policy which could sustainably alleviate both economic and […]
Halo… Sudah lama saya tidak memutakhirkan isi blog di Medium ini.Perkenankan saya untuk menyampaikan sejumlah update kegiatan, di samping yang saya sampaikan di http://juneman.blog.binusian.org dan http://juneman.mePada 30 April 2024, saya menerima kunjungan Prof. Xu Baofeng dari Beijing Language Culture University, yang juga merupakan Ketua World Council of Sinologists (Chinese Studies).Pada 3 April 2024 (pagi), saya dan […]
Pada 28 Agustus 2023, saya melaksanakan aktivitas sebagai Asesor Kompetensi Lembaga Sertifikasi Profesi Psikologi Indonesia/Badan Nasional Seertifikasi Profesi (LSP/BNSP).Kali ini saya meng-assess kompetensi asesi untuk skema Perancang dan Fasilitator Pengembangan Komunitas (PFPK).Asesmen diselenggarakan di Kantor Pusat LSP Psikologi Indonesia di Puri Bintaro, Tangerang Selatan.
Membahas diantaranya ethical clearance dan etika penggunaan kecerdasan buatan (OpenAI, seperti ChatGPT) dalam penulisan artikel ilmiah internasional. Diselenggarakan pada 21–22 Juli 2023 di Bogor oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat, Ditjen Diktiristek, Kemdikbudristek, bekerjas ama dengan Universitas Pakuan.
“Pentingnya Standar Pendidikan dan Layanan Psikologi yang sesuai dengan Undang-Undang No 23 Tahun 2022 tentang Pendidikan dan Layanan Psikologi sebagaimana juga diamanatkan oleh Hasil Kongres XIV HIMPSI Tahun 2022 tentang Isu-isu Strategis HIMPSI periode 2022–2026, maka dipandang penting membentuk Tim Ad Hoc yang bertugas untuk menyusun dan pengembangan standar tersebut.”
Sehubungan dengan upaya pencegahan bunuh diri di kalangan polisi, yang sudah menjadi akses pemberitaan publik, saya diperbantukan oleh Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) kepada Kepolisian Negara RI dalam rangka penelitian pada tahun 2023.
Matching Fund — Manajemen KeuangannyaWorkshop Pengelolaan Keuangan untuk Program Matching Fund Kedaireka dari Kemendikbudristek, berlangsung pada 26 hingga 29 Januari 2023.
Pada 5–9 Oktober 2022 (2 hari daring, 3 hari luring), saya mengikuti seleksi Reviewer Dewan Pendidikan Tinggi (DPT) untuk Hibah Kompetisi Kementerian Dikbudristek, dengan agenda:Skema Program Kompetisi Kampus Merdeka dan Lesson LearntShow case kemitraan DUDI (Dunia Usaha Dunia Industri) dan Perguruan TinggiSkema Matching Fund (MF) DIKTI dan lesson learntSkema Penelitian dan PKM DIKTIUpdate Oktober 2022: Terpilih sebagai Reviewer Dewan […]
Menguji Mahasiswa SkripsiPada 4 Agustus 2022, saya bersama Bapak Muhamad Nanang Supryogi menguji mahasiswa yang berkarya sebagai Suster, yakni Sr. Agnes br. Sinurat atau Suster Kallista, yang mengangkat topik skripsi Kesejahteraan Psikologis Suster Berkaul Sementara di Tarekat X Dalam Penghayatan Spiritualitas Imago Dei. Sidang skripsi ini berlangsung dengan diskusi kritis, namun santai dan penuh kegembiraan.
Siniar Binus Fostering and Empowering Society melalui Melawan Korupsi Ilmu. The post Prof Juneman: Berkarya Melalui Keilmuan & Moralitas Perjalanan Melawan Korupsi Ilmu appeared first on Juneman Abraham ~ psikolog sosial.
Pada 28 Mei 2024, saya membicarakan 4 poin tentang Kesehatan Jiwa/Kesehatan Mental di acara Berkas Kompas TV: Pada 3 Juni 2024, saya diundang DAAI TV untuk berbicara tentang Hari Lahir Pancasila, khususnya tentang kebijakan pembangunan: Apakah sudah sesuai dengan nilai-nilai Pancasila? Saya menyampaikan beberapa hasil riset tentang Psikologi Pancasila. Bahwa penting untuk menjadi teladan konkret […]
Perbincangan bersama Bivitri Susanti, dari Sekolah Tinggi Hukum Indonesia Jentera, di Podcast BINUS TV, menyambut Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2024. The post Korupsi Ilmu dan Generasi yang Tersesat appeared first on Juneman Abraham ~ psikolog sosial.
Sejak 2019, saya membantu Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI) sebagai Reviewer Jurnal Antikorupsi INTEGRITAS. Pada 27 Februari 2024, KPK mengadakan pertemuan dengan sejumlah mitra bestari di Surakarta untuk pengembangan jurnal ini. Jurnal ini memberikan basis ilmiah bagi pencegahan dan pemberantasan korupsi di Indonesia. Dari KPK hadir Wakil Ketua KPK, Dr. Nurul Ghufron, S.H., […]
Pada 7 Februari 2024, Juneman Abraham selaku Wakil Rektor – Riset dan Teknologi Transfer, BINUS University, menyampaikan eksposur tentang Kolaborasi dan Transformasi menuju E-Government pada Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Tangerang Tahun 2025. Kegiatan berlangsung di Gedung Pusat Pemerintahan Kota Tangerang. Secara khusus, Dr. Abraham menyampaikan seluk-beluk e-government berbasis […]
Dalam rangka peningkatan mutu Perguruan Tinggi Swasta melalui peningkatan peran Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, maka Pengurus APTISI Wilayah III akan menyelenggarakan Workshop Penyusunan Proposal Program Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. Sehubungan dengan itu, Prof. Dr. Juneman Abraham hadir sebagai Narasumber “Strategi Penyusunan Proposal Penelitian” (Hibah Riset Dikti/Pendidikan Tinggi) yang diselenggarakan pada Kamis, 21 Desember 2023, […]
Sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas publikasi dosen di program studi Ilmu Komunikasi maka diadakan sebuah program yang diberi nama Scamping (Scopus Camping) dimana sebulan sekali dosen-dosen bertemu untuk mepresentasikan draft publikasi atau penelitiannya untuk mendapatkan masukan maupun diskusi dari rekan lainnya. Selain itu, tahun ini prodi Ilmu Komunikasi juga mendatangkan 2 orang professor dari Utrecht […]
Institut Agama Kristen Negeri Toraja, khususnya Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Kristen mengadakan seminar dengan tema Integrasi Pendidikan dan Artificial Intelligence di era Revolusi Industri 4.0 pada 6 Desember 2023. Prof. Dr. Juneman Abraham diundang membahas tema tersebut dalam lingkup kajian psikologisnya baik tantangan dan peluangnya. Ia turut membagikan bagaimana BINUS University mengintegrasikan AI dalam […]
Menyambut Hari Kesehatan Mental Sedunia 2023, saya memberikan pendapat ahli di bidang kesehatan jiwa mengenai bagaimana memaknai Hidden Gem (tempat tersembunyi, “harta tersembunyi”) secara psikologis. Dimuat di Harian Kompas (cetak) tanggal 7 Oktober 2023. Versi daring terbit di Kompas.id dengan judul yang sama. Berikut adalah petikannya: Kejutan Asyik di Tempat Tersembunyi Di tengah tekanan dan […]
Pertemuan antara Editor dan Co-Editor in Chief ANIMA Indonesian Psychological Journal dengan Pengurus Asosiasi Psikologi Maritim dan Asosiasi Psikologi Militer Indonesia, tanggal 26 Agustus 2023. The post Bersama Rakyat, TNI Kuat appeared first on Juneman Abraham ~ psikolog sosial.