Secara sederhana, krisis replikasi adalah temuan ilmiah yang dilakukan peneliti pendahulu kita tidak sesuai dengan apa yang kita temukan dalam penelitian kita.

Itu baru satu penelitian yang “gagal” kita replikasi hasilnya. Bagaimana jadinya jika banyak penelitian-penelitian yang ketika diteliti ulang hasilnya berbeda dengan temuan sebelumnya?

Nah, inilah yang menjadi krisis karena ternyata banyak ditemukan penelitian yang “gagal” direplikasi itu tadi.

1. Mengapa replikasi itu penting dalam penelitian?
2. Apa saja yang menjadi sebab bahwa penelitian itu gagal untuk direplikasi?
3. Apa artinya replikasi penelitian untuk Dosen dan Peneliti Indonesia?

Jawabannya di Kajian Publikasi Ilmiah PSPI Seri 4 bersama narasumber Juneman Abraham sebagai Ketua Peneliti PSPI (Pusat Studi Publikasi Ilmiah) dan Ketua Kompartemen Riset dan Publikasi Himpunan Psikologi Indonesia yang diselenggarakan pada hari Selasa, 31 Agustus 2021 pukul 15.30 WIB melalui zoom meeting.

Sebagai narasumber Webinar Kajian Publikasi Ilmiah Pusat Studi Publikasi Ilmiah – Relawan Jurnal Indonesia (PSPI-RJI), via Zoom, 31 Agustus 2021.

BERITA BINUS : Melalui Konsulat Jenderal Singapura, BINUS @Medan Bangun Jembatan Pendidikan Global Bersama Nanyang Polytechnic Guna Bahas Peluang Inovasi Bersama

Secara sederhana, krisis replikasi adalah temuan ilmiah yang dilakukan peneliti pendahulu kita tidak sesuai dengan apa yang kita temukan dalam penelitian kita.

Itu baru satu penelitian yang “gagal” kita replikasi hasilnya. Bagaimana jadinya jika banyak penelitian-penelitian yang ketika diteliti ulang hasilnya berbeda dengan temuan sebelumnya?

Nah, inilah yang menjadi krisis karena ternyata banyak ditemukan penelitian yang “gagal” direplikasi itu tadi.

1. Mengapa replikasi itu penting dalam penelitian?
2. Apa saja yang menjadi sebab bahwa penelitian itu gagal untuk direplikasi?
3. Apa artinya replikasi penelitian untuk Dosen dan Peneliti Indonesia?

Jawabannya di Kajian Publikasi Ilmiah PSPI Seri 4 bersama narasumber Juneman Abraham sebagai Ketua Peneliti PSPI (Pusat Studi Publikasi Ilmiah) dan Ketua Kompartemen Riset dan Publikasi Himpunan Psikologi Indonesia yang diselenggarakan pada hari Selasa, 31 Agustus 2021 pukul 15.30 WIB melalui zoom meeting.

Sebagai narasumber Webinar Kajian Publikasi Ilmiah Pusat Studi Publikasi Ilmiah – Relawan Jurnal Indonesia (PSPI-RJI), via Zoom, 31 Agustus 2021.

BERITA BINUS : BINUS UNIVERSITY Perkuat Visi Keberlanjutan melalui Pengukuhan Prof. Ditdit Nugeraha Utama dan Konsep Eco-Decision Model

Krisis Replikasi: Apa Artinya bagi Dosen dan Peneliti Indonesia?

Secara sederhana, krisis replikasi adalah temuan ilmiah yang dilakukan peneliti pendahulu kita tidak sesuai dengan apa yang kita temukan dalam penelitian kita.

Itu baru satu penelitian yang “gagal” kita replikasi hasilnya. Bagaimana jadinya jika banyak penelitian-penelitian yang ketika diteliti ulang hasilnya berbeda dengan temuan sebelumnya?

Nah, inilah yang menjadi krisis karena ternyata banyak ditemukan penelitian yang “gagal” direplikasi itu tadi.

1. Mengapa replikasi itu penting dalam penelitian?
2. Apa saja yang menjadi sebab bahwa penelitian itu gagal untuk direplikasi?
3. Apa artinya replikasi penelitian untuk Dosen dan Peneliti Indonesia?

Jawabannya di Kajian Publikasi Ilmiah PSPI Seri 4 bersama narasumber Juneman Abraham sebagai Ketua Peneliti PSPI (Pusat Studi Publikasi Ilmiah) dan Ketua Kompartemen Riset dan Publikasi Himpunan Psikologi Indonesia yang diselenggarakan pada hari Selasa, 31 Agustus 2021 pukul 15.30 WIB melalui zoom meeting.

Sebagai narasumber Webinar Kajian Publikasi Ilmiah Pusat Studi Publikasi Ilmiah – Relawan Jurnal Indonesia (PSPI-RJI), via Zoom, 31 Agustus 2021.

BERITA BINUS : We Fest 2025 Jadi Panggung Penyambutan 10.500 Binusian 2029 sebagai Generasi AI Masa Depan