Melakukan pengujian kepada Calon Doktor Ilmu Psikologi, Rahmanto Kusendi Pratomo, di Fakultas Psikologi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, untuk proposal disertasinya, pada Senin, 4 Juli 2022, yang mengangkat perilaku pro-lingkungan pada pemukim wilayah kumuh di Jakarta.
Susunan tim penguji:
Tim Penguji :
Prof. Dr. phil. Hana R. G. Panggabean, Psikolog (Penguji 1)
Dr. Angela Oktavia Suryani, M.Si (Penguji 2)
Dr. Juneman Abraham, S.Psi., M.Si (Penguji 3)
Proposal Disertasi ini dihasilkan atas kerja sama antara Calon Doktor dengan:
Prof. Dr. Benedicta P. Dwi Riyanti, M.Si., Psikolog (Dosen Pengampu Mata Kuliah)
Dr. Clara R. P. Ajisuksmo, MSc., Psikolog (Dosen Pengampu Mata Kuliah)
Di dalam berbagai lembaga tersebut juga tersebar Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH) yang memuat peraturan perundang-undangan dan naskah akademiknya.
Masalahnya, belum ada ekosistem yang dapat menghubungkan secara efektif antara riset yang ada, naskah akademik yang hendak dibuat, dan kebijakan publik.
Padahal keterhubungan inilah yang merupakan jantung dari kebijakan publik berbasis sains yang selama ini diidamkan.
Di beberapa negara seperti Inggris, misalnya, terdapat Altmetric yang mulai mampu mengidentifikasi dokumen kebijakan mana saja yang melakukan pengutipan hasil riset.
Saya juga telah mengusulkan dibangunnya sebuah Repositori Kebijakan Nasional guna memfasilitasi kesinambungan antara tiga poin tersebut. Repositori kebijakan ini bisa dilengkapi dengan teknologi kecerdasan buatan untuk memetakan apakah dokumen kebijakan publik di level nasional sudah berlandaskan riset.
Dalam RUU Pendidikan dan Layanan Psikologi (dahulu: RUU Praktik Psikologi), kiprah psikologi Indonesia dalam berkontribusi terhadap teori dan praktik psikologi korupsi, tampak dalam Naskah Akademik RUU Praktik Psikologi versi kedua (Februari, 2021) yang didokumentasikan oleh DPR RI, sebagai berikut:
Pada 11 Juni 2022, saya diundang untuk memberikan kata sambutan terhadap kegiatan Himpunan Mahasiswa Psikologi BINUS University bertajuk Effective Self-Healing: Dealing with Post-Pandemic Stress.
Beberapa poin sambutan yang saya sampaikan adalah:
Kita berharap bahwa periode ini memang merupakan indikasi post-pandemic (pasca pandemi), walau tetap harus waspada dengan kehadiran virus Corona subvarian BA4 dan BA5 yang sudah terdeteksi di Bali.
Sektor ekonomi yang pernah terpukul habis-habisan mulai bangkit lagi. Masalah psikologis sosial tentu tidak terlepas dari pemasalahan ekonomi yang mendera sebagian dari kita, misalnya orangtua mahasiswa yang terkena PHK, penurunan gaji, dan sebagainya.
Pada bulan Mei 2022, Kemenkes mengumumkan statistik angka kejadian gagasan bunuh diri (suicide ideation) yang cukup mengkhawatirkan, sebagai berikut: “‘Masalah bunuh diri sebagai contoh, di 5 bulan awal pandemi COVID-19 datang, survei mengatakan bahwa 1 dari 5 orang di Indonesia usia 15 sampai 29 tahun terpikir untuk mengakhiri hidup. Selanjutnya 1 tahun pasca pandemi oleh survei yang berbeda didapatkan data 2 dari 5 orang memikirkan untuk bunuh diri. Dan sekarang di tahun awal 2022 itu sekitar 1 dari 2 orang yang memikirkan untuk mengakhiri hidup,” kata dr. Hervita. Event AKSI 2022 dengan tema Self-Healing dengan demikian sangat diapresiasi karena tepat waktu menanggapi masalah ini. Saya sendiri terlibat dalam sebuah gerakan sosial Inisiatif Pencegahan Bunuh Diri Nasional.
AKSI 2022 berperan dalam menyajikan berbagai intervensi yang terbukti efektif secara ilmiah untuk mengatasi persoalan masalah kesehatan jiwa, baik dari sisi kesehatan, psikologis, maupun budaya.
Pada tingkat nasional tersedia hotline Sehat Jiwa (SEJIWA), yaitu 119 extension 8. Saya pun terlibat dalam Layanan Konsultasi Psikologi Sehat Jiwa, yang di-endorse oleh sejumlah Kementerian/Lembaga dan asosiasi profesi psikologi, seperti Kantor Staf Presiden (KSP), Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, dan Himpunan Psikologi Indonesia. Mahasiswa Psikologi BINUS dapat memanfaatkannya ketika mencari bantuan psikologis, di samping memanfaatkan layanan konseling yang disediakan oleh Student Affairs & Community Development, BINUS University.
Mari kita mewaspadai gejala palsu akibat self-diagnose yang tidak tepat. Saya pribadi pernah berbicara panjang-lebar secara mendalam mengenai diagnosis diri (self-diagnose): Apakah boleh?. Jangan sampai sedikit-sedikit Self-Healing. Jika salah diagnosis, maka bisa salah treatment (perlakuan). Self-diagnose belakangan banyak diselebrasi oleh para ‘seleb, influencer’ untuk memperoleh berita dan panggung; sehingga mewabah di kalangan anak muda sebagai praktik tanpa kekritisan. Akibatnya, merasa mengalami gangguan, luka, dsb, dan merasa bahwa treatment-nya adalah self-healing. Padahal, boleh jadi yang dialami oleh mahasiswa adalah problem adaptasi dalam menghadapi berbagai tantangan (seperti tantangan perkuliahan, dan tugas-tugas, ujian, dsb yang sebenarnya adalah hal yang wajar). Dengan demikian, boleh jadi yang dibutuhkan BUKAN self-healing melainkan Self-Management. Butuh pengelolaan diri, perencanaan (planning), dan sejenisnya; bukan self-reward seperti cuti liburan ke Bali 6 bulan; kalau demikian, kapan kuliah bisa selesai?
Pada fase tertentu, jika sudah ‘selesai’ self-healing (jika memang dibutuhkan), jangan lupa untuk healing orang-orang di sekitar, khususnya mereka yang morat-marit secara ekonomi, miskin, marjinal, terpinggir, mengalami kecacatan, dsb, yang perlu diprioritaskan untuk dibantu.
Rekognisi dari sistem pengindeks seperti Scopus, memang bukan tujuan; melainkan instrumen untuk mencapai visibilitas, keilmiahan (state of the art), dan kebermanfaatan jurnal.
Untuk itu, cara-cara yang ditempuh menuju indeksasi wajib merupakan langkah-langkah yang etis, tidak melanggar integritas akademik.
Sebagai Reviewer Penelitian Nasional (RPN) Bersertifikasi, dengan kualifikasi Certified International Research Reviewer (CIRR),pada tahun 2022, saya kembali memperoleh amanat dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi/Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat untuk melakukan seleksi substansi terhadap berbagai proposal program penelitian yang diunggah oleh para dosen Indonesia melalui Simlitabmas Kementerian Dikbudristek RI.
Sebelumnya, pada tahun 2019 (Penelitian Tesis Magister/PTM, Penelitian Disertasi Doktor/PDD, dan Penelitian Dosen Pemula/PDP) serta 2020 (Penelitian Dosen Pemula), saya dipercaya untuk mengemban amanat serupa. Kali ini (2022), saya diminta untuk me-review 151 (seratus lima puluh satu) proposal penelitian dosen pemula (skema PDP) juga PDUPT/Penelitian Dasar Unggulan Perguruan Tinggi.
Semoga bermanfaat untuk masyarakat Indonesia dengan topangan riset-riset bermutu hasil pertimbangan Tim Pelaksana Seleksi Substansi!
Sebagai kelanjutan dari kegiatan sebagai Editorial Board Jurnal ELIGIBLE dari LL Dikti Wilayah III (atau: Dikti Monas) dan pendampingan akreditasi jurnal ilmiah di lingkungan LL Dikti Wilayah III, saya menghadiri pertemuan pada 8 Juni 2022 dengan agenda pergantian Chief dan Managing Editor, serta penyusunan peta jalan jurnal ini, yang dipimpin langsung oleh Kepala Lembaga, Ibu Dr. Ir. Paristiyanti Nurwardani, M.P.
Dalam kesempatan ini, Ibu KaLem memberikan banyak motivasi serta memperlihatkan komitmen yang besar untuk menjadikan jurnal-jurnal dalam binaan LL Dikti Wilayah III menjadi bermanfaat dan bereputasi setidaknya untuk 27.000 dosen di perguruan tinggi dalam lingkungan lembaga, hingga meluas dengan tagline, “Dari Jakarta Untuk Indonesia”, “Dari Jakarta Untuk Dunia”.
Setelah pada tahun 2020, saya berbagi mengenai Sekolah Positif dan Pendidikan Positif, pada 3 Juni 2022, saya memperoleh amanat dari Fakultas Psikologi, Universitas Kristen Maranatha, Bandung, Jawa Barat, untuk sharing tentang Positive Psychology Practice – Dilemma and Ethics khususnya dalam konteks Pengembangan Komunitas (Community Development), melalui Zoom. Hadir para mahasiswa dan dosen, lebih dari 100 peserta.
Pada 28 Mei 2022, terselenggara editorial meeting dari ANIMA Indonesian Psychological Journal (Jurnal Psikologi Tertua di Indonesia, dan Terakreditasi Nasional), bertempat di Grand Mercure Kemayoran, Jakarta, dalam menentukan arah pengembangan jurnal ini, terkhusus fokus dan cakupan. Riwayat meeting sebelumnya tertera dalam tautan ini.
Dari kiri ke kanan: Juneman Abraham (Universitas Bina Nusantara), Ide Bagus Siaputra (Editor-in-Chief; Universitas Surabaya), dan Indra Yohanes Kiling (Universitas Nusa Cendana Kupang)
Pada 30 Mei 2022, terselenggara editorial meeting dari Psikohumaniora: Jurnal Penelitian Psikologi (Jurnal Psikologi Pertama di Indonesia yang diindeks oleh Scopus), bertempat di Fakultas Psikologi dan Kesehatan, UIN Walisongo, Semarang, Jawa Tengah.
Dari kiri ke kanan: Baidi Bukhori (Editor-in-Chief; UIN Walisongo Semarang Jawa Tengah), Helmi Suyanto, Azam, Juneman Abraham
Pada cuplikan di bawah ini, mahasiswa belajar bersama mengenai psikologi masyarakat yang melibatkan dirinya baik dalam proses penyusunan maupun evaluasi suatu kebijakan publik. Kelas berlangsung secara interaktif dan penggunaan multimedia senantiasa ada di setiap pertemuan, sehingga merangsang berbagai diskusi bahkan perdebatan akademik.
Psikologi Kebijakan Publik merupakan salah satu mata kuliah peminatan Psikologi Sosial/Komunitas yang ada di Jurusan Psikologi BINUS University.
Di samping mata kuliah ini, saya juga mengampu mata kuliah The Origins of Psychology, atau Sejarah Pemikiran Psikologi. Cuplikannya ada di sini.
Pertemuan dengan Kepala BRIN dilakukan dalam kapasitas sebagai Pengurus Masyarakat Kebijakan Publik Indonesia (MAKPI), pada 13 Mei 2022. Dalam foto pertama, saya (Dr. Juneman Abraham, kedua dari kiri) bersama dengan Ketua Umum MAKPI (Dr. Riant Nugroho, keempat dari kanan) serta Wakil Ketua Umum MAKPI (Dr. Agus Fanar Syukri, pertama dari kanan) menyampaikan intensi kesiapan membantu Badan Riset dan Inovasi Nasional kepada Kepala BRIN (Dr. Laksana Tri Handoko, tengah) bersama dengan Sesjen, Deputi Bidang Kebijakan Pembangunan, dan Deputi Bidang Kebijakan Riset dan Inovasi.
Menjelang usia satu tahun Masyarakat Kebijakan Publik Indonesia (MAKPI), yang akan diperingati pada 1 Juni 2022, Ketua Umum dan jajaran Pengurus MAKPI melakukan audiensi sekaligus silaturahmi dengan pimpinan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Audiensi berlangsung pada Jumat, 13 Mei 2022, bertempat di BRIN, Gedung B.J. Habibie, Jalan M.H. Thamrin No. 8, Jakarta Pusat.
MAKPI disambut langsung oleh Kepala BRIN, Dr. Laksana Tri Handoko, Sekretaris Utama, Nur Tri Aries Suestiningtyas, M.Sc., Deputi Bidang Kebijakan Pembangunan, Dr. Mego Pinandito, serta Deputi Bidang Kebijakan Riset dan Inovasi, Dr Boediastoeti Ontowirjo.
Dalam suasana akrab, MAKPI menyampaikan intensinya untuk bersinergi dengan BRIN dalam rangka ikut meningkatkan kebijakan berbasis riset (evidence-based policy) di Indonesia. Dengan demikian, misi BRIN sebagai konsultan kebijakan dari berbagai Kementerian/Lembaga di Indonesia dapat berlangsung dengan efisien dan efektif.
Dr. Riant Nugroho, selaku Ketua Umum MAKPI, menyampaikan pokok pikiran bahwa tugas negara yang termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 sesungguhnya dapat semakin cepat mewujud apabila kita mampu melahirkan pemimpin-pemimpin yang menghadirkan berbagai kebijakan publik yang cemerlang di Indonesia, dan inilah persis misi keberadaan MAKPI. Beliau juga menyampaikan bahwa MAKPI secara rutin menghasilkan policy brief, yang dapat diakses melalui situs web MAKPI ( https://makpi.or.id/policy-brief/ ).
Kepala BRIN menyampaikan kegembiraannya atas dukungan MAKPI, dan mempersilakan MAKPI untuk terhubung langsung dengan kedeputian yang relevan dalam BRIN.
Dalam kesempatan ini, MAKPI selain direpresentasikan oleh Ketua Umum, juga hadir Pengurus MAKPI lainnya yakni Dr. Agus Fanar Syukri, Dr. Juneman Abraham (Pengurus Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan), Firrean Suprapto, M.Pd. (Rumah Reformasi Kebijakan), dan Dr. Donny Yoesgiantoro (Anggota Dewan Pakar MAKPI).
Dr. Syukri, yang juga Peneliti Senior BRIN sekaligus Wakil Ketua Umum MAKPI, langsung menyusuli sambutan Ketua BRIN dengan mengagendakan eksposur MAKPI tentang Good Public Policy kepada para pimpinan BRIN yang lebih luas.
Sinergi awal antara MAKPI dan BRIN ini diharapkan berkelanjutan dengan berbagai aksi konkret untuk mencapai cita-cita Bersama.
Memang
sudah waktunya, di era Sains Terbuka (Open Science) ini, hal-hal yang
tidak perlu “ditutup”, ya, dibuka saja, seperti misalnya nama Penyunting
Penelaah / Mitra Bestari / Reviewer untuk tiap-tiap artikel yang di-review.
Hal ini sudah diterapkan pada Jurnal Frontiers in Psychology.
Berikut ini adalah contoh penampakannya:
Lebih
bagus lagi jika menerapkan Open Peer Review (Penelaahan
Terbuka).
Panduan
Layanan Psychological First Aids (PFA)/Pertolongan Psikologis
Pertama — Jarak Jauh
*Adaptasi
berbahasa Indonesia untuk konteks Indonesia oleh Himpunan Psikologi Indonesia
(HIMPSI) atas dokumen, sbb: Copyrighted material with permission of IFRC (2020): IFRC (International
Federation of Red Cross and Red Crescent Societies) Reference Centre for
Psychosocial resources. Remote Psychological First Aid during the COVID-19
outbreak. Interim guidance — March 2020. Retrieved from: https://reliefweb.int/sites/reliefweb.int/files/resources/IFRC-PS-Centre-Remote-Psychological-First-Aid-during-a-COVID-19-outbreak-Interim-guidance.pdf .
Penerjemah/Translator (31 Mar. 2020): Dr. Seger Handoyo (Ketua Umum
Himpunan Psikologi Indonesia) dan Dr. Juneman Abraham (Ketua Kompartemen Riset
dan Publikasi, Himpunan Psikologi Indonesia).
Tim
Sains Terbuka Indonesia turut berpartisipasi dalam Jon Tenants Memorial
Day, pada 9 April 2021.
Sumber
presentasi Set Them Free: http://bit.do/SetThemFree
Saya
menyampaikan pandangan tentang warisan Jon Tennant, sebagai berikut:
Thank
you, Erwin.
Hi
friends! I am Juneman Abraham.
I am
the Head of Research & Publication Division of the Indonesian Psychological
Association,
I am
also an Associate Professor of Social Psychology at Bina Nusantara University
in Jakarta, Indonesia
Jon was
an advocate of open science who, paradoxically and interestingly, constantly
did self-criticism of the concept and movement of open science.
The
open science that he formed, developed, and socialized is a true open
science, which is beautifully protected from the “counterfeit open
science”-deriving from current practices of neoliberalism.
Let us
reflect on one of his last articles entitled Fixing the Crisis State of
Scientific Evaluation. One of his most important legacy is his political
insistence that we need to “police the police”, we need to “police the metric
vendors” by imposing our own regulation to them — based on
what we value most about science and society.
He also
strongly reminds us to approach the knowledge economy differently by
fostering a more compassionate, dialogical, catch-all, and
bullying-free research culture.
Materi
berikut ini saya terima dari Prof. Sundani Nurono pada Jumat, 2 April 2021,
dalam acara penyampaian filosofi Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).
Eksposur
Prof. Sundani mengenai posisi seharusnya Pengabdian kepada Masyarakat (PkM)
dalam Perguruan Tinggi sangat saya apresiasi, hingga saya unggah di YouTube
berupa Video di bawah ini.
Prof.
Sundani dari Institut Teknologi Bandung merupakan Pembina PKM yang sangat saya
segani sejak saya mengikuti BIMTEK PKM tahun 2018 di Universitas Bina Darma, Palembang.
Paparan
Prof. Sundani tampaknya senada dengan paparan Prof. Enoch Markum dari
Universitas Indonesia, dalam Twitter berikut ini; hanya saja, perspektif kedua
Guru Besar ini memiliki kekhasan masing-masing. Yang menarik, Prof. Sundani
menggunakan dimensi spiritualitas dalam menjelaskan gejala
yang beliau prihatinkan — yang beliau sebut sebagai “Demam Sangkar
Tridarma Perguruan Tinggi”.
Di
samping itu, beliau menggunakan perspektif antar/inter (between) bidang
Tridarma untuk “menekan” riset masuk ke Pengabdian kepada Masyarakat (Beliau
mensugesti agar Darma Pengabdian kepada Masyarakat — Mercusuar-nya
Perguruan Tinggi — diperbesar menjadi minimal 30%).
Hal ini
dapat melengkapi masukan-masukan Tim Sains Terbuka Indonesia selama ini yang
terfokus pada intra (within)
darma Riset dan Publikasi.
Aksi-aksi between dan within bidang-bidang
Tridarma ini patut menjadi sebuah gerakan bersama, tidak lain untuk
meningkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia melalui lembaga pendidikan
tinggi. By the way, pendekatan berbasis antar/inter-Tridarma
sebenarnya juga sudah saya ungkapkan dalam acara Rock The Talk: Sejalan
dengan “hukum kekekalan energi”, jika satu darma menyusut, ia pasti
menggelembung di darma yang lain. Sebaliknya bisa terjadi, bila
seorang dosen sedang kurang performed dalam riset, boleh
jadi — biasanya — ia performed dalam
Pengembangan Masyarakat atau “ComDev” (community development), yang di
Universitas Bina Nusantara terbagi menjadi dua bagian besar, yaitu (1)
Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang tak berbayar, dan (2) Pelayanan
Profesional kepada Masyarakat (Professional service)
yang berbayar.
Materi
kedua dan ketiga berikut ini saya peroleh dari seorang rekan di WhatsApp
Group Neuronesia, pada 4 April 2021. Apakah Anda dapat
menemukan benang merah dari ketiga materi ini?
Bagaimana
jika resonansi semakin kuat, karena pada 30 Maret 2021, kami juga telah
menerbitkan sebuah tulisan, yang menekankan hal senada?
Mengenai
kepengaran karya ilmiah/karil, saya bicarakan pada 20 Januari 2021. Saya
menyampaikan tentang perbedaan (dan juga irisan) antara Authorship dan Contributorship. Bahwa
belum adanya kesepakatan akan hal ini akan menimbulkan “kekacauan” dalam dunia
akademik kita; sampai-sampai seorang kolaborator dapat bertukar
posisi dengan seorang plagiator.
Pada 23
Desember 2020, saya berbicara dalam sebuah forum bertajuk Darurat
Plagiat. Saya berbicara khusus mengenai apa dan bagaimana ANJANI (Anjungan
Integritas Akademik).
Berikut
adalah tautan materinya:
Ini
adalah flyer dari kegiatan ini:
Mengenai Integritas
Akademik, sebenarnya sudah saya bicarakan juga jauh hari sebelumnya,
sepanjang 2019, ketika mendapat penugasan dari Kementerian RistekDikti.
Berikut
ini adalah tautan materinya:
Di
samping itu, pada 3 Juli 2020, saya berbicara hal yang lebih luas lagi,
yakni Isu Etika dalam Penelitian, di mana saya menekankan
tentang pentingnya penyelesaian dilema etis secara rasional sebagai bagian dari
Pendidikan Etika.
Meeting Tim International Scientific CommitteeAssociation
of Behavioural Researchers on Asians/Africans (ABRA) atau
Persatuan Penyelidik-Penyelidik Perilaku Orang Asia/Africa, 16
Desember 2020.
The government’s rhetoric of Indonesian resurgence is one of economic and health recovery from the current disruptive pandemic. However, this rhetoric has not been matched in reality, as the recovery focus and fulfillment have been heavily slanted towards the economic sphere. There is a need for a policy which could sustainably alleviate both economic and […]
Sebagai dosen tidak tetap (adjunct lecturer) di School of Government and Public Policy — Indonesia (Sekolah Tinggi Kepemerintahan dan Kebijakan Publik), pada 4 Februari 2025, saya menguji (sekaligus membimbing) sebuah penelitian bertajuk Human-Centric Policy Evaluation of Jakarta Smart City Initiatives: Enhancing Citizen Engagement to Create Sustainable Public Service yang dilakukan oleh Muhammad Fibiyan Aflah.Semoga berkontribusi pada kebijakan kota […]
Sesuai dengan ketentuan Pemerintah bahwa Penilai Kinerja Dosen wajib memiliki Sertifikat/Sertifikasi (lulus ujian), pada 2024 yang lalu, saya telah menerima Sertifikat yang memuat NIRA (Nomor Induk Registrasi Asesor).Proses sertifikasinya sendiri berlangsung pada 2023; sertifikat terbit pada 3 September 2024.
Halo… Sudah lama saya tidak memutakhirkan isi blog di Medium ini.Perkenankan saya untuk menyampaikan sejumlah update kegiatan, di samping yang saya sampaikan di http://juneman.blog.binusian.org dan http://juneman.mePada 30 April 2024, saya menerima kunjungan Prof. Xu Baofeng dari Beijing Language Culture University, yang juga merupakan Ketua World Council of Sinologists (Chinese Studies).Pada 3 April 2024 (pagi), saya dan […]
Pada 28 Agustus 2023, saya melaksanakan aktivitas sebagai Asesor Kompetensi Lembaga Sertifikasi Profesi Psikologi Indonesia/Badan Nasional Seertifikasi Profesi (LSP/BNSP).Kali ini saya meng-assess kompetensi asesi untuk skema Perancang dan Fasilitator Pengembangan Komunitas (PFPK).Asesmen diselenggarakan di Kantor Pusat LSP Psikologi Indonesia di Puri Bintaro, Tangerang Selatan.
Membahas diantaranya ethical clearance dan etika penggunaan kecerdasan buatan (OpenAI, seperti ChatGPT) dalam penulisan artikel ilmiah internasional. Diselenggarakan pada 21–22 Juli 2023 di Bogor oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat, Ditjen Diktiristek, Kemdikbudristek, bekerjas ama dengan Universitas Pakuan.
“Pentingnya Standar Pendidikan dan Layanan Psikologi yang sesuai dengan Undang-Undang No 23 Tahun 2022 tentang Pendidikan dan Layanan Psikologi sebagaimana juga diamanatkan oleh Hasil Kongres XIV HIMPSI Tahun 2022 tentang Isu-isu Strategis HIMPSI periode 2022–2026, maka dipandang penting membentuk Tim Ad Hoc yang bertugas untuk menyusun dan pengembangan standar tersebut.”
Sehubungan dengan upaya pencegahan bunuh diri di kalangan polisi, yang sudah menjadi akses pemberitaan publik, saya diperbantukan oleh Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) kepada Kepolisian Negara RI dalam rangka penelitian pada tahun 2023.
Matching Fund — Manajemen KeuangannyaWorkshop Pengelolaan Keuangan untuk Program Matching Fund Kedaireka dari Kemendikbudristek, berlangsung pada 26 hingga 29 Januari 2023.
Pada 5–9 Oktober 2022 (2 hari daring, 3 hari luring), saya mengikuti seleksi Reviewer Dewan Pendidikan Tinggi (DPT) untuk Hibah Kompetisi Kementerian Dikbudristek, dengan agenda:Skema Program Kompetisi Kampus Merdeka dan Lesson LearntShow case kemitraan DUDI (Dunia Usaha Dunia Industri) dan Perguruan TinggiSkema Matching Fund (MF) DIKTI dan lesson learntSkema Penelitian dan PKM DIKTIUpdate Oktober 2022: Terpilih sebagai Reviewer Dewan […]
Sebagian dari kegiatan saya dapat disimak melalui situs web BINUS Research. Beberapa dari kegiatan tersebut adalah: Hadir sebagai Profesor Tamu dalam pengukuhan Prof. Dr. Bagus Takwin (Universitas Indonesia) – 8 Mei 2024. Testimoni saya untuk Prof. Dr. Bagus Takwin: Memperkuat Ekosistem Hilirisasi Riset Memperkuat Integritas Akademik dan Antikorupsi Membangun dan Menjaga Portofolio Riset Dosen BINUS […]
Siniar Binus Fostering and Empowering Society melalui Melawan Korupsi Ilmu. The post Prof Juneman: Berkarya Melalui Keilmuan & Moralitas Perjalanan Melawan Korupsi Ilmu appeared first on Juneman Abraham ~ psikolog sosial.
Pada 28 Mei 2024, saya membicarakan 4 poin tentang Kesehatan Jiwa/Kesehatan Mental di acara Berkas Kompas TV: Pada 3 Juni 2024, saya diundang DAAI TV untuk berbicara tentang Hari Lahir Pancasila, khususnya tentang kebijakan pembangunan: Apakah sudah sesuai dengan nilai-nilai Pancasila? Saya menyampaikan beberapa hasil riset tentang Psikologi Pancasila. Bahwa penting untuk menjadi teladan konkret […]
Perbincangan bersama Bivitri Susanti, dari Sekolah Tinggi Hukum Indonesia Jentera, di Podcast BINUS TV, menyambut Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2024. The post Korupsi Ilmu dan Generasi yang Tersesat appeared first on Juneman Abraham ~ psikolog sosial.
Sejak 2019, saya membantu Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI) sebagai Reviewer Jurnal Antikorupsi INTEGRITAS. Pada 27 Februari 2024, KPK mengadakan pertemuan dengan sejumlah mitra bestari di Surakarta untuk pengembangan jurnal ini. Jurnal ini memberikan basis ilmiah bagi pencegahan dan pemberantasan korupsi di Indonesia. Dari KPK hadir Wakil Ketua KPK, Dr. Nurul Ghufron, S.H., […]
Pada 7 Februari 2024, Juneman Abraham selaku Wakil Rektor – Riset dan Teknologi Transfer, BINUS University, menyampaikan eksposur tentang Kolaborasi dan Transformasi menuju E-Government pada Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Tangerang Tahun 2025. Kegiatan berlangsung di Gedung Pusat Pemerintahan Kota Tangerang. Secara khusus, Dr. Abraham menyampaikan seluk-beluk e-government berbasis […]
Dalam rangka peningkatan mutu Perguruan Tinggi Swasta melalui peningkatan peran Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, maka Pengurus APTISI Wilayah III akan menyelenggarakan Workshop Penyusunan Proposal Program Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. Sehubungan dengan itu, Prof. Dr. Juneman Abraham hadir sebagai Narasumber “Strategi Penyusunan Proposal Penelitian” (Hibah Riset Dikti/Pendidikan Tinggi) yang diselenggarakan pada Kamis, 21 Desember 2023, […]
Sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas publikasi dosen di program studi Ilmu Komunikasi maka diadakan sebuah program yang diberi nama Scamping (Scopus Camping) dimana sebulan sekali dosen-dosen bertemu untuk mepresentasikan draft publikasi atau penelitiannya untuk mendapatkan masukan maupun diskusi dari rekan lainnya. Selain itu, tahun ini prodi Ilmu Komunikasi juga mendatangkan 2 orang professor dari Utrecht […]
Institut Agama Kristen Negeri Toraja, khususnya Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Kristen mengadakan seminar dengan tema Integrasi Pendidikan dan Artificial Intelligence di era Revolusi Industri 4.0 pada 6 Desember 2023. Prof. Dr. Juneman Abraham diundang membahas tema tersebut dalam lingkup kajian psikologisnya baik tantangan dan peluangnya. Ia turut membagikan bagaimana BINUS University mengintegrasikan AI dalam […]
Menyambut Hari Kesehatan Mental Sedunia 2023, saya memberikan pendapat ahli di bidang kesehatan jiwa mengenai bagaimana memaknai Hidden Gem (tempat tersembunyi, “harta tersembunyi”) secara psikologis. Dimuat di Harian Kompas (cetak) tanggal 7 Oktober 2023. Versi daring terbit di Kompas.id dengan judul yang sama. Berikut adalah petikannya: Kejutan Asyik di Tempat Tersembunyi Di tengah tekanan dan […]